PALU, LENSA JURNAL – Aktifitas bongkar muat di Pelabuhan Pantoloan, Sulawesi Tengah selama 2025 meningkat hingga 17%, utamanya pada kinerja arus peti kemas.
Arus peti kemas di pelabuhan Pantoloan mencapai 97.510 TEUs, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan 83.341 TEUs.
“Pertumbuhan tersebut terjadi seiring aktivitas logistik dan perdagangan di wilayah Sulteng yang terus bergerak positif,” kata General Manager Pelindo Regional 4 Pantoloan, Chaerur Rijal. seperti dilansir dari Bisnis.com
Chaerur mengatakan hal ini di dukung kemampuan sandar kapal peti emas di pelabuhan tersebut, yang mana panjang dermaga pada 2022 lalu 263 meter menjadi 275 meter.
Selain itu upaya standarisasi operasional berbasis planning and control menjadikan proses bongkar muat lebih terencana, terukur, dan efisien melalui digitalisasi dan koordinasi lintas fungsi.
“Standarisasi ini memperkuat fondasi Terminal Peti Kemas (TPK) Pantoloan menuju terminal berstandar nasional,” kata Chaerur, Rabu (15/10/2025).
Menurutnya, pertumbuhan ini juga menandakan kepercayaan para pengguna jasa terhadap kinerja operasional Pelindo yang semakin efisien.
Meningkatnya arus peti kemas turut mendorong pertumbuhan arus kapal di Pelabuhan Pantoloan.
Pelindo mencatat, arus kapal mengalami peningkatan signifikan sebesar 28,64%, yaitu dari 3.457.564 Gross Tonnage (GT) pada periode Januari-September 2024 menjadi 4.447.924 GT di periode yang sama tahun ini.
Kenaikan tersebut diklaim menjadi indikator penting dari meningkatnya mobilitas kapal niaga, kapal curah, dan kapal penumpang yang melayani wilayah Sulteng dan sekitarnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menjaga tren positif kinerja pelabuhan, antara lain melalui digitalisasi layanan, peningkatan produktivitas bongkar muat, dan optimalisasi pemanfaatan fasilitas dermaga.
“Pelindo berkomitmen mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dengan menghadirkan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi, efisien, dan transparan. pungkasnya. (*)
