banner 728x250

Pemkab Parigi Moutong Gaungkan Aksi Iklim Berbasis Gender

Pemkab Parigi Moutong Gaungkan Aksi Iklim Berbasis Gender
Staf Ahli Bupati Parigi Moutong Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Kesra, Aswini Dimpel saat menyampaikan sambutan pada pelaksanaan Sosialisasi Perubahan Iklim Berkeadilan Gender di Lantai II Kantor Bupati setempat, Kamis (27/2/2025). Foto: Diskominfo Parigi Moutong

PARIMO, LENSA JURNALPemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, terus menunjukkan komitmennya dalam menghadapi krisis iklim secara inklusif. Hal tersebut ditandai dengan pelaksanaan Sosialisasi Perubahan Iklim Berkeadilan Gender yang dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Bupati Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Kesejahteraan Rakyat, Aswini Dimpel, di Lantai II Kantor Bupati setempat pada Kamis (27/2/2025).

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Parigi Moutong dengan Yayasan Merah Putih Sulawesi Tengah, sebagai bentuk sinergi antara pemerintah dan masyarakat sipil dalam meningkatkan kesadaran terhadap isu perubahan iklim. Termasuk, memasukkan perspektif keadilan gender dalam setiap upaya mitigasi dan adaptasi.

banner 728x250

Dalam sambutannya, Aswini menyampaikan apresiasi kepada Yayasan Merah Putih atas kepeduliannya dalam mengedukasi masyarakat. Ia menekankan bahwa perubahan iklim bukan hanya tantangan lingkungan, tetapi juga isu sosial yang berdampak tidak merata, terutama terhadap kelompok rentan.

“Perubahan iklim tidak hanya menyebabkan bencana alam atau cuaca ekstrem. Dampaknya sangat luas dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat, terutama perempuan, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok marjinal lainnya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahwa kelompok-kelompok tersebut kerap kali mengalami hambatan dalam mengakses informasi, sumber daya, dan keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan. Hal itu, tentu membuat mereka semakin rentan terhadap dampak perubahan iklim yang kian meningkat.

Aswini juga menegaskan, keadilan gender harus menjadi bagian penting dalam strategi daerah dalam membangun ketahanan iklim. Menurutnya, perempuan memiliki peran vital dalam memperkuat ketahanan keluarga dan komunitas dalam menghadapi risiko iklim.

“Perempuan bukan hanya korban dalam bencana iklim, tapi juga aktor penting dalam upaya penanganannya. Oleh karena itu, kebijakan kita harus memberi ruang yang adil dan setara bagi semua pihak,” tegasnya.

Olehnya, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan termasuk Pemerintah Daerah, akademisi, organisasi masyarakat sipil, serta komunitas local untuk mengintegrasikan perspektif gender dalam kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan program aksi iklim di daerah.

Aswini menuturkan, bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam menyusun strategi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan demikian, ia berharap sosialisasi ini menjadi titik awal untuk membangun komitmen bersama dalam menjaga lingkungan sekaligus memperjuangkan keadilan sosial di tengah ancaman krisis iklim.

“Saya berharap melalui kegiatan ini kita mampu menghasilkan strategi dan kebijakan yang berpihak, tidak hanya terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap hak-hak kelompok rentan,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Aswini kembali menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Merah Putih Sulawesi Tengah serta semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia berharap kerja sama seperti ini terus berlanjut demi mewujudkan Kabupaten Parigi Moutong yang tangguh terhadap perubahan iklim, dan adil bagi seluruh warganya.

“Mari kita terus bergerak bersama. Lingkungan yang lestari dan masyarakat yang setara bukan sekadar cita-cita, tapi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. (AF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *